Pentingnya Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak yang Tumbuh dengan Karakter Positif - Cussons Baby Indonesia

Pentingnya Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak yang Tumbuh dengan Karakter Positif

Peran orang tua dalam mendidik anak agar tumbuh dengan karakter positif sangatlah penting. Pasalnya, perilaku baik anak tidak bisa muncul begitu saja, melainkan harus dilatih. Lantas, bagaimana cara mendidik anak agar tumbuh dengan karakter positif?

Anak dengan karakter positif adalah anak yang bisa bersikap baik, disiplin, percaya diri, hormat, jujur, dan mandiri. Selain itu, anak yang punya karakter positif juga memiliki sopan santun serta rasa peduli dan empati terhadap orang lain.

Anak dengan sikap-sikap tersebut tentu akan menjadi kebanggaan bagi orang tuanya. Anak pun akan cenderung lebih bahagia, bisa mengontrol emosinya, peka terhadap sekitarnya, serta mampu berpikir, belajar, dan menyelesaikan masalah dengan baik.

Tidak hanya itu, anak juga akan lebih pandai berkomunikasi dan bersoliasisasi. Dengan begitu, hubungannya dengan keluarga dan teman-temannya pun bisa terjalin baik.

Baca Juga : Melatih Motorik Halus sejak Dini Bisa Meningkatkan Kecerdasan Anak

Cara Mendidik Karakter Positif pada Anak

Peran orang tua dalam mendidik anak

Mendidik karakter positif pada anak dimulai dari interaksi yang erat dan sehat dengan orang tua. Interaksi sehat bisa dibangun lewat bermain dan menghabiskan waktu bersama si Kecil.

Karakter positif pada anak tidak diturunkan secara genetik atau terbentuk dalam hitungan hari. Karakter anak terbentuk dari cara orang tua mendidiknya, kondisi dan suasana di rumah, juga cara orang tua berkomunikasi dengannya. Tentu saja, diperlukan waktu yang tidak sebentar untuk mewujudkan karakter yang baik.

Nah, supaya Si Kecil bisa memiliki karakter positif dan mendapatkan manfaat baiknya, ada beberapa cara yang bisa Ayah dan Bunda lakukan, yaitu:

  • Jelaskan kepada anak apa itu karakter positif

Mulailah dari menjelaskan dengan kalimat yang dapat dimengerti Si Kecil tentang apa itu karakter positif. Jabarkan alasan mengapa Si Kecil harus berperilaku seperti itu dan dampak yang terjadi jika ia tidak melakukannya. Beri pengertian dengan sabar sampai Si Kecil benar-benar paham, ya.

  • Dorong anak melakukan kebiasaan baik

Meski sudah dijelaskan, terkadang anak tidak mengerti bagaimana cara mempraktikkannya. Jadi, bantulah Si Kecil untuk melakukan kebiasaan yang baik supaya karakter positif dapat tertanam dalam dirinya.

Contohnya seperti ini, ketika Si Kecil diberi sesuatu oleh orang lain, ingatkan ia untuk mengucapkan terima kasih sembari tersenyum. Contoh lainnya, jika ia sedang marah dan mulai merusak benda atau mainannya, berikan pengertian bahwa marah adalah emosi yang wajar, tetapi melukai atau merusak tidak akan menyelesaikan masalah. Malahan, hal tersebut akan membuat ia kehilangan mainan yang ia sukai.

  • Hindari terlalu memanjakannya

Memaklumi anak saat tidak menaati aturan boleh-boleh saja. Akan tetapi, Ayah dan Bunda tetap harus bersikap tegas. Terapkan konsekuensi berupa “hukuman baik” jika Si Kecil tidak menaati aturan. Hukuman ini bisa berupa pengurangan waktu menonton televisi atau sarana hiburan lain yang disukainya.

Sebaliknya, jika Si Kecil berhasil menaati aturan atau mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik, berikanlah pujian atau sesekali hadiah. Hal ini akan membuatnya termotivasi untuk terus melakukan perilaku baik.

  • Berikan contoh

Anak adalah peniru yang baik dan ia akan mencontoh bagaimana orang tuanya bersikap. Jadi, jika ingin Si Kecil memiliki karakter positif, Ayah dan Bunda juga harus melakukannya.

Berikan contoh nyata bagaimana bersikap dan berperilaku baik, misalnya tidak menyerobot antrean saat berada di kasir, tidak berteriak dan bersikap kasar kepada orang lain, berempati saat ada orang yang mengalami kemalangan, mengucapkan terima kasih jika sudah diberi bantuan, atau menolong orang lain yang sedang kesusahan.

  • Ajak anak melakukan aktivitas bersama

Peran orang tua dalam mendidik anak

Sentuhan lembut dari Ayah dan Bunda bisa menumbuhkan rasa nyaman dan ikatan yang kuat dengan si Kecil. Perasaan penuh kasih sayang ini juga dapat mempengaruhi pertumbuhan karakter positifnya saat dewasa.

Baca Juga : Pentingnya Memberikan Pendidikan Kesehatan pada Anak, Biar Mereka Peduli dengan Diri dan Lingkunganya!

Mengajak anak beraktivitas bersama dapat mengurangi stres serta meningkatkan hubungan dan komunikasi antara orang tua dan anak. Bahkan, aktivitas ini mampu meningkatkan kesehatan mental dan fisik anak, lho.

Salah satu kegiatan menyenangkan yang bisa dilakukan dengan anak adalah mandi bersama. Di momen ini, orang tua bisa berbagi cerita, pengalaman, atau pengetahuan, misalnya tentang pentingnya menjaga hubungan dengan orang lain, pentingnya bersikap sopan atau bagaimana cara menghargai teman atau orang yang lebih tua.

Selama mandi bersama, Ayah dan Bunda sebaiknya memilih produk yang memang dikhususkan untuk anak. Pilihlah produk, baik itu sabun, sampo, baby cream, atau

cologne, yang diformulasikan khusus untuk bayi. Pastikan produknya mengandung formula lembut agar kulitnya senantiasa sehat dan terawat. Pastikan juga produk tersebut sudah teruji (dermatology tested) agar aman untuk si Kecil.

Jika Anak tidak punya riwayat alergi atau iritasi pada kulitnya, Ayah dan Bunda boleh mempertimbangkan penggunaan produk perawatan kulit anak yang dilengkapi dengan wewangian. Ini karena penggunaan produk dengan wewangian bisa menciptakan ketenangan dan meningkatkan suasana hati Si Kecil, sehingga ia akan tetap segar dan mood-nya juga bisa baik.

Nah, mulai sekarang jangan lewatkan kesempatan beraktivitas bersama Si Kecil, ya. Hal ini penting supaya karakter positif anak dapat terbentuk dan ia pun mendapatkan manfaat baik dari karakter tersebut.

Jika Ayah dan Bunda menemukan kesulitan dalam membentuk karakter positif pada diri Si Kecil, cobalah untuk berkonsultasi dengan psikolog yang memang khusus menangani hal tersebut. Dengan begitu, Ayah dan Bunda bisa mendapatkan cara yang paling tepat untuk membentuk karakter Si Kecil.

 

Referensi:

Lestary, T. T., & Citra, N. (2021). Baby Massage Training to Village Health Worker (KADER) and Mothers of Toddlers as an Effort to Increase The Toddlers Immunity. Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan. 7(3), pp. 31–35.

Sharmeen, et al. (2021). Essential Oils as Natural Sources of Fragrance Compounds for Cosmetics and Cosmeceuticals. Molecules (Basel, Switzerland). 26(3), pp. 666.

Manzotti, et al. (2019). Dynamic Touch Reduces Physiological Arousal in Preterm Infants: A Role for C-Tactile Afferents?. Developmental Cognitive Neuroscience. 39, pp. 100703.

Croy, et al. (2016). Olfactory Modulation of Affective Touch Processing—A Neurophysiological Investigation. Neuroimage. 135, pp. 135–141.

Field, T. (2016). Massage Therapy Research Review. Complementary Therapies in Clinical Practice. 24, pp. 19–31.

Ford, N., & Stein, A. (2016). Risk Factors Affecting Child Cognitive Development: a Summary of Nutrition, Environment, and Maternal-Child Interaction Indicators for Sub-Saharan Africa. Journal of Developmental Origins of Health and Disease. 7(2), pp. 197–217.

Thatcher, T. Highland Springs Specialty Clinic (2020). The Top Ten Benefits of Spending Time With Family.

Kids Health. For Kids. Your Skin.

Newman, C. Parents (2021). 6 Ways to Teach Kids to Be Kind.

Raising Children Network Australia (2021). Good Mental Health for Children: 3-8 Years.

Morin, A. Verywell Family (2021). Role Model the Behavior You Want to See From Your Kids.

Lee, K. Verywell Family (2020). Ways to Teach Your Kids Kindness. Levine, H. WebMD (2021). Taking Care of Baby’s Sensitive Skin.

Tags:

Konten Terkait

x

Dapatkan Produk Kami di Sini: