Pandemi COVID-19 yang berkepanjangan mungkin membuat Bunda dan Ayah khawatir untuk membiarkan Si Kecil bermain di luar rumah dan berinteraksi dengan orang banyak. Namun, dengan memberikan bekal pendidikan kesehatan pada anak, Si Kecil tetap dapat bermain dengan aman.
Bermain di luar rumah dan mengeksplorasi lingkungan baik untuk perkembangan fisik dan mental anak. Tubuhnya bisa membentuk vitamin D dengan bantuan paparan sinar matahari, ia bisa bebas bergerak dan berlari ke sana dan kemari, berinteraksi dengan teman-teman, hingga belajar mengenai hal-hal di sekitarnya.
Alih-alih melarang atau membatasi eksplorasi Si Kecil semasa pandemi, lebih baik Ayah dan Bunda memberikan pendidikan kesehatan kepadanya dengan menumbuhkan kesadaran untuk selalu waspada dan berhati-hati dengan penyakit di sekitarnya.
Mengajari Anak Memahami Penyakit di Sekitarnya
Membangun kesadaran terhadap penyakit lebih mudah dan efektif dilakukan selama masa kanak-kanak. Oleh karena itu, pendidikan kesehatan pada anak pun perlu dilakukan sejak dini, dimulai dari rumah.
Dengan menerapkan hal tersebut sejak dini, Si Kecil dapat bermain dengan bebas tetapi tetap memperhatikan dan melaksanakan perilaku sehat.
Bunda dan Ayah dapat memulai pendidikan kesehatan pada anak dengan memberi tahu Si Kecil bahwa setiap orang pasti pernah terserang penyakit. Penyakit itu disebabkan oleh makhluk-makhluk sangat kecil yang tidak kelihatan oleh mata, harus dilihat menggunakan alat khusus.
Bunda dan Ayah bisa mengibaratkan makhluk kecil penyebab penyakit seperti angin, tidak terlihat tetapi dampaknya bisa dirasakan. Jika terkena angin membuat Si Kecil kedinginan, maka terinfeksi makhluk kecil penyebab penyakit bisa membuatnya merasa sakit.
Jika sakit, Si Kecil harus berbaring di rumah atau dirawat di rumah sakit. Dia pun jadi tidak bisa beraktivitas seperti biasanya, misalnya bermain, jalan-jalan, atau bertemu teman-temannya selama berhari-hari.
Mencegah Anak Terserang Penyakit
Nah, agar Si Kecil tidak terserang penyakit, Bunda dan Ayah dapat mengajarkan berbagai perilaku sehat sebagai bagian dari pendidikan kesehatan pada anak.
Perilaku sehat yang dapat diajarkan kepada Si Kecil antara lain:
- Rajin mencuci tangan, terutama sebelum dan sesudah makan, setelah menggunakan kamar mandi atau toilet, menyentuh benda kotor, dan setelah pulang dari bermain di luar rumah
- Mendapatkan vaksin dasar secara lengkap
- Menutup mulut dan hidung ketika batuk dan bersin
- Mengenakan masker
- Menjaga jarak untuk menghindari risiko kontak dengan orang yang sakit
- Jika merasa tidak enak badan, beri tahu orang tua
Baca Juga : Cara Membersihkan Mulut Bayi Anda
Membiasakan anak merawat kesehatan dan kebersihan diri sejak kecil amatlah penting untuk tumbuh kembangnya yang optimalBunda dan Ayah dapat menjelaskan semua itu dengan suara yang tenang, tetapi tetap menekankan bahwa ia tetap harus berhati-hati ketika bermain di luar rumah.
Selain berbagai cara di atas, Bunda dan Ayah juga dapat memijat Si Kecil menggunakan produk pijat anak sebagai upaya pencegahan penyakit. Memijat memiliki banyak manfaat untuk anak, di antaranya:
- Meningkatkan daya tahan tubuh
- Membantu tumbuh kembang anak
- Meningkatkan bonding atau hubungan orang tua dengan anak
- Meningkatkan kualitas tidur
- Merangsang sistem peredaran darah dan pencernaan
- Membuat anak menjadi lebih tenang dan tidak rewel
Untuk menumbuhkan kesadaran akan penyakit dan kesehatan, anak biasanya akan meniru apa yang orang tua lakukan. Oleh karena itu, Bunda dan Ayah tidak boleh hanya lip service. Apa yang Bunda dan Ayah katakan sebaiknya juga dilakukan agar Si Kecil bisa mencontohnya.
Ketika memberikan contoh hidup sehat pada si Kecil, Ayah dan Bunda dapat memilih produk yang teruji klinis untuk memastikan kebersihan si Kecil. Pilihlah sabun dengan yang teruji klinis, hypoallergenic, dan 99% membunuh kuman.
Tujuannya, agar si Kecil juga menyadari pentingnya produk yang dapat mendukung kesehatan dan kebersihan dirinya.
Jangan ragu juga untuk memastikan tumbuh kembang Si Kecil sudah sesuai usianya. Caranya, dengan memeriksakan Si Kecil secara rutin ke dokter anak.
Baca Juga : Cara Jitu Memilih Tisu Basah untuk Bayi yang Tepat Demi Kulit Sehatnya
Reviewed by dr. Attila Dewanti, Sp.A(K)
Referensi:
Field, T. (2019). Pediatric Massage Therapy Research: A Narrative Review. Children (Basel, Switzerland), 6(6), pp. 78.
Centers for Disease Control and Prevention (2022). How to Protect Yourself & Others.
Centers for Disease Control and Prevention (2020). Promoting Health for Children and Adolescents.
Mayo Clinic (2022). Infant massage: Understand this soothing therapy.
McCarthy, C. Harvard Heatlh Publishing Harvard Medical School (2020). 6 reasons children need to play outside.
Scaccia, A. Healthline (2018). Your Guide to Baby Massage.
KidsHealth, Nemours (2021). Parents. Coronavirus (COVID-19): How to Talk to Your Child.
WebMD. Children and Illness.