Anak terlambat bicara bisa terjadi pada siapa saja. Pada lima tahun pertama kehidupannya, perkembangan anak berlangsung sangat cepat. Terkadang, Ayah dan Bunda dibuat kagum saat si Kecil menunjukkan kemampuan barunya. Namun ada beberapa kendala dalam hal berkomunikasi yang sering bisa dialami oleh si kecil.
Bergerak dan berbicara menjadi dua kemampuan pertama yang dikuasai si Kecil.
Mereka biasanya mulai bisa menggerakkan tubuhnya dengan aktif pada bulan kelima. Dimulai dengan merangkak hingga berjalan pada usia 9-12 bulan.
Sementara itu, kemampuan berbicara mulai berkembang lebih awal lagi, sejak usianya empat hingga lima bulan. Awalnya, anak berbicara melalui suara dan bunyi yang kurang jelas (babbling), serta melalui tertawa. Seiring dengan pertumbuhannya, bayi akan mulai mengatakan kata pertamanya pada usia sembilan bulan.
Perkembangan berbicaranya akan terus terjadi. Biasanya, anak akan mulai lancar berbicara saat memasuki usia dua tahun. Pada usia ini, mereka sudah pandai berekspresi melalui kosakata yang semakin banyak.
Mengikuti perkembangan kemampuan berbicara anak memang sangat seru. Kadang Ayah dan Bunda dibuat tertawa dengan pengucapannya yang lucu atau susunan kata yang tidak sesuai.
Namun, dalam beberapa kasus anak mengalami kesulitan untuk mengembangkan kemampuan berbicaranya hingga terlambat dalam menguasai kemampuan ini. Hal ini juga disebut dengan speech delay atau keterlambatan berbicara.Â
Sejumlah ahli mengatakan jika keterlambatan terjadi hanya satu sampai dua bulan, maka perkembangan anak masih tergolong normal. Bisa jadi, keterlambatan menguasai satu kemampuan digantikan dengan kemampuan lain yang sedang Ia pelajari. Namun, jika lebih dari jangka waktu tersebut, si Kecil bisa diindikasikan mengalami speech delay.
Menurut dr. Ferdy Limawal dalam salah satu rubrik kesehatan anak di salah satu majalah anak, mengatakan, anak terlambat bicara adalah merupakan salah satu penyebab gangguan perkembangan yang paling sering ditemukan pada anak dan disebabkan oleh banyak hal. Dan salah satu yang paling umum dan sering terjadi adalah anak terlambat bicara secara fungsional.
Anak laki-laki biasanya lebih sering mengalami keterlambatan bicara saat masih kecil. Namun, tercatat lebih ringan dan mudah disembuhkan. Kemampuan berbicara anak akan membaik setelah 2 tahun lebih dan memasuki usia sekolah.
Baca Juga : Buah Hati Bunda Yang Mulai Senang Berbicara di Bulan Ke-10
Apa Penyebab Anak Terlambat Bicara?
Sebagian besar penyebab anak terlambat bicara secara fungsional di antaranya :
- Kurang latihan berbicara,Â
- Lebih banyak bermain sendiri,Â
- Terlalu pasif ketika berinteraksi,Â
- Paparan gadget yang terlalu banyak sejak dini,Â
- Dibesarkan di lingkungan yang menggunakan dua atau lebih bahasa,Â
Selain itu, gangguan medis seperti gangguan pendengaran, kelainan struktur rongga mulut, dan gangguan spektrum autisme juga bisa menjadi penyebab anak terlambat berbicara.
Pada dasarnya jika anak terlambat bicara namun mengerti semua yang diucapkan kepadanya dan mampu berinteraksi dengan baik di sekitarnya, maka perihal ‘anak terlambat bicara’ ini dapat ditoleransi.
Namun, bila anak terlambat bicara dan disertai dengan anak tidak mengerti dengan yang diucapkan oleh orang lain, hiperaktif, tidak mau merespon jika dipanggil, bicara bahasa yang tidak dimengerti, gejala kelainan saraf, gangguan pendengaran, gangguan kecerdasan atau gangguan psikologis maka segera bawa anak kepada dokter spesialis anak.
Ciri Anak Terlambat Bicara
Penting bagi Bunda untuk dapat mendeteksi si Kecil yang terlambat bicara. Terdapat beberapa tanda pada anak yang mengalami speech delay atau keterlambatan dalam berbicara, yaitu:
- si Kecil sulit mengikuti petunjuk yang diberikan,
- Pada usia 15 bulan, Anak tidak mau mengoceh,
- Ketika memasuki usia 2 tahun, Anak tidak berbicara dengan jelas,
- Kemudian ketika sudah memasuki usia 3 tahun, si Kecil tidak bisa mengucapkan kalimat pendek,
- Anak tidak memiliki pengucapan dan artikulasi jelas,
- Sulit bagi Anak dalam menggabungkan kata – kata pada kalimat
Cara Mestimulasi Belajar Bicara Pada Anak
Beberapa cara yang dapat membantu anak untuk belajar berbicara
- Bermain bersama sesering mungkin
- Menemani ketika menonton televisi, dan berikan penjelasan mengenai acara televisi yang berlangsung, serta membatasi anak menonton maksimal 2 jam setiap harinya.
- Ajak anak pergi untuk bermain dengan anak-anak lain seusianya. Hal ini akan merangsang anak sehingga anak termotivasi untuk belajar berbicara dan makin mengasah kemampuan anak untuk berbicara.
- Selalu ajak anak untuk berkomunikasi. Usia batita memiliki kemampuan untuk meniru, sehingga kosakata anak juga makin banyak.
- Mengatakan kata-kata yang jelas dan benar, contoh susu bukan cucu, makan bukan mamam, minum bukan num.
- Gunakan kalimat yang pendek agar anak dapat mengikuti
- Perkenalkanlah dengan bahasa ibu terlebih dahulu (misalnya Bahasa Indonesia). Jangan menggunakan 2 atau 3 bahasa sekaligus, karena anak akan kesulitan untuk mengikuti
- Lakukan terapi bicara, jika orangtua sangat sibuk dan tidak memiliki waktu untuk melakukan hal-hal diatas.
Bunda memiliki tips lainnya? Share di kolom komentar bawah ini, yuk!