Untuk Bunda yang baru saja memiliki anak pertama, menjadi ibu baru kadang bisa terasa mendebarkan, mengasyikkan, sekaligus melelahkan, di waktu yang sama. Mendebarkan karena setelah penantian selama 9 bulan bulan lebih, akhirnya Bunda bisa bertemu dan menimang Si Kecil yang telah lama dinantikan. Rasanya asing tapi juga mengharukan ketika melihat sosok yang selama ini ada dalam kandungan Bunda, kini bergerak-gerak dan mengeluarkan suara di hadapan Bunda. Namun, rasa bahagia dan haru ini biasanya dibarengi dengan rasa takut. Bisakah Bunda merawat bayi baru lahir ini dengan baik?
Panduan Bayi Baru Lahir
Apa Yang Berubah Ketika Kita Menjadi Seorang Ibu?
Menjadi ibu kadang menciptakan ketakutan terutama karena perubahan yang dialami, terutama bagi Bunda yang baru pertama kali mengalaminya. Dari sosok mandiri yang bisa mengerjakan segala sesuatu sesuai jadwal kita sendiri, menjadi seorang yang rutinitas hariannya hanya akan diisi dengan upaya merespon kebutuhan Si Kecil.
Jadwal harian bayi menjadi jadwal harian Bunda, terutama untuk bayi baru lahir yang masih sangat bergantung pada Bunda untuk semua kegiatannya, yang sebagian besar hanya berupa pengulangan dari:
- waktu tidur,
- menyusui,
- mengganti popok,
- bermain atau mengobrol,
- dan mandi.
Ketika Si Kecil bangun di malam hari Bunda juga akan menyusuinya lagi atau mengganti popok jika perlu, dan ini biasanya dilakukan setiap 3 jam atau lebih.
Baca Juga: Apa Itu Baby Blues ? Penyebab dan Cara Mengatasinya
Pencapaian di balik Rutinitas Bayi
Jika diperhatikan, rutinitas ini mungkin terlihat melelahkan dan membosankan, namun ada banyak hal yang telah Bunda capai bersama Si Kecil yang baru lahir, dengan melakukan semua kegiatan tersebut:
1. Ketika Bunda menyusui Si Kecil:
- Bunda sedang membangun bonding
- Selain mendapatkan semua nutrisi yang diperlukan dari ASI, ia juga belajar mengembangkan “refleks dorong lidah” atau refleks ekstrusi, yang penting untuk menghisap payudara atau botol susu ketika ia semakin besar.
- Ketika Si Kecil mulai dikenalkan dengan MPASI pun, ia mulai belajar mengenal rasa dan tekstur makanan, dan bahkan juga mengembangkan kemampuan motorik halusnya ketika ia mulai belajar memegang makanannya sendiri.
2. Ketika Bunda mengajak Si Kecil bermain, mengobrol, atau berjalan-jalan:
- Bunda sedang membantu menstimulasi kemampuan berkomunikasinya. Setelah lahir, bayi akan berkomunikasi melalui ekspresi wajah, seperti senyum, tawa, atau tangisan. Semakin dini Bunda melakukan ini, perkembangan kemampuan membaca, menulis, dan interpersonalnya semakin cepat berkembang.
- Bunda membantu perkembangan motorik halus maupun kasarnya, misalnya ketika ia belajar mengangkat kepala, belajar membalikkan badan, tengkurap, hingga membuka tutup jari-jarinya.
3. Ketika Bunda memandikannya:
- Dalam beberapa bulan pertama, waktu mandi biasanya menjadi kesempatan Bunda untuk membantu menenangkan bayi sebelum tidur. Biasanya sambil menyeka Si Kecil, Bunda juga dapat memijat perlahan Si Kecil.
- Selain itu, ketika dimandikan, seiring dengan berjalannya waktu, kontrol otot bayi akan meningkat dan mereka akan mampu menahan kepala mereka dengan stabil dan meraih benda-benda.
- Bunda juga dapat memperkenalkan beberapa mainan mandi berwarna cerah dengan berbagai bentuk dan tekstur sambil memandikan Si Kecil. Ajak juga ia mengobrol dan dendangkan lagu untuk bayi Bunda selama waktu mandi untuk membantu merangsang perkembangan bicaranya.
12 Cara Merawat Bayi Baru Lahir
Merawat bayi baru lahir adalah proses yang memerlukan ketelitian, kelembutan, dan pengetahuan mendalam. Berikut ini beberapa cara merawat bayi baru lahir yang bisa membantu Bunda:
- Ciptakan Bonding yang Kuat
Bonding antara orang tua dan bayi adalah fondasi untuk perkembangan emosi dan kecerdasan bayi. Lakukan skin-to-skin contact segera setelah kelahiran dan sering-seringlah melakukan kontak mata dan pelukan. Ini tidak hanya menguatkan ikatan tetapi juga membantu regulasi fisiologis bayi, seperti stabilisasi detak jantung dan suhu tubuh. Praktik ini juga mendukung awal yang baik untuk menyusui.
- Ganti Popok Secara Rutin
Kebersihan adalah kunci untuk mencegah ruam popok dan infeksi. Ganti popok bayi setidaknya setiap tiga hingga empat jam, atau lebih sering jika bayi buang air besar. Pastikan area popok selalu kering sebelum memasang popok yang baru untuk menghindari iritasi kulit.
- Menyusui Bayi yang Tepat
Menyusui adalah lebih dari sekedar asupan nutrisi; ini adalah momen bonding yang menguatkan ikatan ibu dan anak. Pastikan posisi dan penguncian (latch) yang benar untuk mencegah nyeri puting dan untuk memastikan bayi mendapat cukup ASI. Jangan ragu untuk meminta bantuan profesional jika mengalami kesulitan.
- Memandikan Bayi
Memandikan bayi bisa menjadi pengalaman yang menenangkan baik untuk bayi maupun orang tua. Pastikan suhu air tepat dan gunakan sabun yang lembut untuk bayi. Ingat, bayi hanya perlu mandi beberapa kali seminggu, dan penggunaan lap basah yang lembut cukup untuk menjaga kebersihan di hari-hari lain.
- Minta Dukungan Para Ahli Terpercaya
Dunia perawatan bayi adalah kompleks dan terus berkembang, jadi mendapatkan informasi terbaru dari ahli sangatlah penting. Apakah itu dokter anak, perawat neonatal, atau konselor laktasi, jangan ragu untuk meminta bantuan atau verifikasi informasi yang mungkin sudah usang atau tidak lengkap.
- Rajin Mencuci Tangan
Ini adalah langkah dasar namun kritis. Cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi, mengganti popok, atau menyusui. Ini mencegah penyebaran kuman dan melindungi bayi Anda dari penyakit.
- Jaga Kesehatan Tali Pusar
Perawatan tali pusar yang tepat esensial untuk mencegah infeksi. Biarkan tali pusar mengering dan lepas dengan sendirinya. Hindari membasahi area tali pusar dan ikuti arahan perawatan yang diberikan oleh profesional kesehatan Anda.
- Hindari Mengguncang Tubuh Bayi
Tahukah Bunda bahwa guncangan bisa berakibat fatal dan menyebabkan trauma otak? Jika Anda merasa frustrasi atau marah, letakkan bayi di tempat yang aman dan ambil waktu untuk menenangkan diri. Ingatlah bahwa menangis adalah cara bayi berkomunikasi dan bukanlah refleksi dari kemampuan Anda sebagai orang tua.
- Memberikan ASI dengan Sesuai
ASI eksklusif direkomendasikan selama 6 bulan pertama kehidupan bayi. ASI tidak hanya menyediakan nutrisi sempurna tetapi juga mengandung antibodi yang melindungi bayi dari penyakit. Jika ASI tidak tersedia, gunakan susu formula bayi yang direkomendasikan oleh dokter anak.
- Perhatikan Waktu Tidur Bayi
Bayi memerlukan banyak tidur untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka. Tidur yang cukup juga penting untuk kesehatan emosional dan fisik bayi. Pastikan lingkungan tidur aman, nyaman, dan mendukung kebutuhan tidur bayi, termasuk menggunakan kasur yang datar dan keras serta menghindari bantal atau mainan di tempat tidur.
- Gunakan Stroller dan Car Seat dengan Benar
Keamanan dalam perjalanan adalah must. Pastikan stroller dan car seat memenuhi standar keselamatan dan selalu gunakan sesuai dengan petunjuk penggunaan. Ini akan mengurangi risiko cedera dalam kasus kecelakaan atau pengereman mendadak.
- Berikan Bayi Makanan Jika Sudah Waktunya
Pengenalan makanan padat harus dimulai sekitar usia 6 bulan. Awali dengan makanan yang mudah dicerna dan kaya nutrisi, dan secara bertahap perkenalkan berbagai tekstur dan jenis makanan untuk mendukung pertumbuhan dan pengembangan bayi.
Baca Juga: 9 Cara Memandikan Bayi yang perlu diperhatikan
Rekomendasi Produk untuk Merawat Anak Bayi
Bunda, selain informasi tersebut di atas, pastikan Bunda memperhatikan kebutuhan bayi saat membeli perlengkapan mandi bayi. Kulit bayi baru lahir lebih tipis dan sensitif dibandingkan kulit orang dewasa sehingga memerlukan perawatan dengan kelembutan ekstra.
Rangkaian produk Cussons Baby Newborn mengandung bahan pilihan yang lembut, seperti minyak zaitun organik, chamomile alami, dan air murni. Rangkaian produk yang terdiri dari Cussons Baby Newborn Hair & Body Wash, Cussons Baby Newborn Lotion, dan Cussons Baby Newborn Cream juga telah teruji secara hypoallergenic dengan pH seimbang dan 0% perwarna & 0% alkohol, cocok untuk tubuh bayi baru lahir, dan bisa jadi salah satu pilihan untuk Si Kecil.
Tak perlu merasa takut tidak memiliki insting keibuan, cukup bekali diri dengan informasi terpercaya dan lakukan yang terbaik untuk merawat bayi baru lahir. Diskusikan juga bersama pasangan agar dapat membagi tugas selama masa-masa awal kelahiran Si Kecil yang terasa menantang, sehingga Bunda dapat memiliki cukup waktu istirahat, dan sang ayah pun memiliki kesempatan untuk membangun bonding