Bayi Baru Lahir: Panduan dan Rutinitas Merawat Si Kecil - Cussons Baby Indonesia

Bayi Baru Lahir: Panduan dan Rutinitas Merawat Si Kecil

Untuk Bunda yang baru saja memiliki anak pertama, menjadi ibu baru kadang bisa terasa mendebarkan, mengasyikkan, sekaligus melelahkan, di waktu yang sama. Mendebarkan karena setelah penantian selama 9 bulan bulan lebih, akhirnya Bunda bisa bertemu dan menimang Si Kecil yang telah lama dinantikan. Rasanya asing tapi juga mengharukan ketika melihat sosok yang selama ini ada dalam kandungan Bunda, kini bergerak-gerak dan mengeluarkan suara di hadapan Bunda. Namun, rasa bahagia dan haru ini biasanya dibarengi dengan rasa takut. Bisakah Bunda merawat bayi baru lahir ini dengan baik?

Panduan Bayi Baru Lahir

Apa Yang Berubah Ketika Kita Menjadi Seorang Ibu?

Menjadi ibu kadang menciptakan ketakutan terutama karena perubahan yang dialami, terutama bagi Bunda yang baru pertama kali mengalaminya. Dari sosok mandiri yang bisa mengerjakan segala sesuatu sesuai jadwal kita sendiri, menjadi seorang yang rutinitas hariannya hanya akan diisi dengan upaya merespon kebutuhan Si Kecil.

Jadwal harian bayi menjadi jadwal harian Bunda, terutama untuk bayi baru lahir yang masih sangat bergantung pada Bunda untuk semua kegiatannya, yang sebagian besar hanya berupa pengulangan dari:

  • waktu tidur,
  • menyusui,
  • mengganti popok,
  • bermain atau mengobrol,
  • dan mandi.

Ketika Si Kecil bangun di malam hari Bunda juga akan menyusuinya lagi atau mengganti popok jika perlu, dan ini biasanya dilakukan setiap 3 jam atau lebih.

Baca Juga: Apa Itu Baby Blues ? Penyebab dan Cara Mengatasinya 

Pencapaian di balik Rutinitas Bayi

Jika diperhatikan, rutinitas ini mungkin terlihat melelahkan dan membosankan, namun ada banyak hal yang telah Bunda capai bersama Si Kecil yang baru lahir, dengan melakukan semua kegiatan tersebut:

1. Ketika Bunda menyusui Si Kecil:

  • Bunda sedang membangun bonding
  • Selain mendapatkan semua nutrisi yang diperlukan dari ASI, ia juga belajar mengembangkan “refleks dorong lidah” atau refleks ekstrusi, yang penting untuk menghisap payudara atau botol susu ketika ia semakin besar.
  • Ketika Si Kecil mulai dikenalkan dengan MPASI pun, ia mulai belajar mengenal rasa dan tekstur makanan, dan bahkan juga mengembangkan kemampuan motorik halusnya ketika ia mulai belajar memegang makanannya sendiri.

2. Ketika Bunda mengajak Si Kecil bermain, mengobrol, atau berjalan-jalan:

  • Bunda sedang membantu menstimulasi kemampuan berkomunikasinya. Setelah lahir, bayi akan berkomunikasi melalui ekspresi wajah, seperti senyum, tawa, atau tangisan. Semakin dini Bunda melakukan ini, perkembangan kemampuan membaca, menulis, dan interpersonalnya semakin cepat berkembang.
  • Bunda membantu perkembangan motorik halus maupun kasarnya, misalnya ketika ia belajar mengangkat kepala, belajar membalikkan badan, tengkurap, hingga membuka tutup jari-jarinya.

3. Ketika Bunda memandikannya:

  • Dalam beberapa bulan pertama, waktu mandi biasanya menjadi kesempatan Bunda untuk membantu menenangkan bayi sebelum tidur. Biasanya sambil menyeka Si Kecil, Bunda juga dapat memijat perlahan Si Kecil.
  • Selain itu, ketika dimandikan, seiring dengan berjalannya waktu, kontrol otot bayi akan meningkat dan mereka akan mampu menahan kepala mereka dengan stabil dan meraih benda-benda.
  • Bunda juga dapat memperkenalkan beberapa mainan mandi berwarna cerah dengan berbagai bentuk dan tekstur sambil memandikan Si Kecil. Ajak juga ia mengobrol dan dendangkan lagu untuk bayi Bunda selama waktu mandi untuk membantu merangsang perkembangan bicaranya.

Panduan Merawat Bayi Baru Lahir

bayi baru lahir

Panduan Cara Merawat Bayi Baru Lahir dan Tips Untuk Ibu Baru

Sebelum mengkhawatirkan rutinitas harian di atas, biasanya lebih dulu muncul pertanyaan teknis dalam benak Bunda sebelum menyambut kehadiran Si Kecil, seperti bagaimana cara menyusui, menggendong, atau memandikan bayi baru lahir. Meskipun banyak orang akan mengatakan bahwa Bunda akan menguasai keterampilan ini secara alami, tak ada salahnya membekali diri dengan informasi berikut:

1. Menggendong bayi baru lahir

Jika Bunda belum berpengalaman dengan bayi sebelumnya, menggendong bayi baru lahir yang rapuh mungkin akan terasa menakutkan. Jangan takut, cukup ingat beberapa hal dasar berikut:

  • Cuci tangan sebelum memegang bayi, sistem kekebalan tubuh mereka belum seperti anak yang lebih tua sehingga berisiko terkena infeksi. Begitu juga dengan keluarga atau pengunjung yang ingin menggendong bayi Bunda.
  • Pastikan menyangga kepala dan leher bayi, baik saat menggendong bayi dalam pose tegak atau terbaring.
  • Jangan mengoyang-goyangkan bayi terlalu kencang (ketika menidurkannya dalam gendongan ataupun untuk menenangkannya saat menangis).

2. Menyusui

  • Menyusui biasanya akan lebih lancar jika Bunda lakukan dalam waktu satu jam setelah melahirkan. Jangan takut untuk meminta bantuan — kebanyakan rumah sakit memiliki konsultan laktasi.
  • Bagaimana mulai menyusui? Bayi harus benar-benar menghisap puting untuk mendapatkan cukup ASI dan mencegah puting lecet dan sakit. Sebelum Bunda meletakkannya di payudara Bunda, posisikan dia agak menyamping sehingga perutnya tepat di atas Bunda. Kemudian gelitik mulutnya dengan puting untuk mendorongnya agar terbuka lebar; pastikan dia memasukkan seluruh puting dan sebagian areola ke dalam mulutnya.
  • Tanda bayi haus? Biasanya ia akan menangis, memasukkan jari ke dalam mulutnya, atau membuat suara isapan. Bayi baru lahir perlu disusui setiap 2 hingga 3 jam. Ketika Bunda menyusui, biasanya berlangsung sekitar 10–15 menit di setiap payudara.
  • Bayi sering menelan udara saat menyusu, yang bisa membuatnya rewel. Untuk membantu mencegahnya, bantu ia untuk bersendawa setiap akan berpindah payudara. Salah satu cara yang paling umum adalah dengan menggendong bayi dalam posisi tegak dengan kepala di bahu Bunda. Sangga kepala dan punggung bayi sambil menepuk punggung dengan tangan yang lain.

3. Menidurkan bayi

Bayi baru lahir umumnya tidak bisa membedakan siang dan malam. Mereka cenderung lebih terjaga di malam hari, dan lebih mengantuk di siang hari.

Baca Juga: Bayi Susah Tidur: Penyebab dan Cara Menanganinya 

Salah satu cara untuk membantu mengatur jadwal tidur mereka adalah dengan meminimalkan stimulasi di malam hari (jangan menyalakan lampu terlalu terang, jangan mengajaknya bermain atau berbicara). Sebaliknya ketika bayi terbangun di siang hari, cobalah untuk membuatnya terjaga lebih lama dengan berbicara dan bermain. Sebaiknya Bunda juga tidur ketika Si Kecil tidur, sehingga ketika bayi terjaga, Bunda sudah sempat beristirahat.

4. Mengganti popok

Siapkan stok popok yang cukup untuk dipakai Si Kecil. Baik popok kain atau sekali pakai, Si Kecil akan mengotori popok sekitar 10 kali sehari, atau sekitar 70 kali seminggu.

Jangan pernah tinggalkan Si Kecil yang baru lahir tanpa pengawasan, jadi sebelum mengganti popok, pastikan semua perlengkapan ada dalam jangkauan. Bunda akan membutuhkan popok bersih, salep popok (untuk menghindari ruam popok), tisu popok (atau wadah berisi air hangat dan waslap bersih atau bola kapas). Setelah semua siap, Bunda bisa mengganti popok dengan langkah-langkah berikut:

  • Baringkan bayi dan lepaskan popok yang kotor.
  • Gunakan air, bola kapas, dan waslap atau tisu untuk membersihkan area genital bayi Anda dengan lembut. Saat melepas popok anak laki-laki, lakukan dengan hati-hati karena paparan udara dapat membuatnya buang air kecil. Saat menyeka bayi perempuan, seka pantatnya dari depan ke belakang untuk menghindari infeksi saluran kemih (ISK).
  • Untuk mencegah atau menyembuhkan ruam, oleskan salep.
  • Selalu cuci tangan dengan bersih setelah mengganti popok.

5. Memandikan bayi

Untuk memandikan bayi,

  • pilih permukaan datar yang aman (seperti meja ganti, lantai, atau meja) di ruangan yang hangat.
  • Isi wastafel atau baskom dengan air hangat. Lepaskan pakaian bayi dan bungkus dia dengan handuk.
  • Seka mata bayi dengan waslap (atau bola kapas bersih) yang dibasahi air saja, dimulai dengan satu mata dan usap dari sudut dalam ke sudut luar. Gunakan sudut lap bersih atau bola kapas lain untuk mencuci mata lainnya.
  • Bersihkan hidung dan telinga bayi dengan waslap lembap. Kemudian basahi kembali kain tersebut dan, dengan sedikit sabun, cuci muka dengan lembut dan tepuk-tepuk hingga kering.

Baca Juga: 9 Cara Memandikan Bayi yang perlu diperhatikan 

Pastikan memperhatikan kebutuhan bayi saat membeli perlengkapan mandi bayi. Kulit bayi baru lahir lebih tipis dan sensitif dibandingkan kulit orang dewasa sehingga memerlukan perawatan dengan kelembutan ekstra. Rangkaian produk Cussons Baby Newborn mengandung bahan pilihan yang lembut, seperti minyak zaitun organik, chamomile alami, dan air murni. Rangkaian produk yang terdiri dari Cussons Baby Newborn Hair & Body Wash, Cussons Baby Newborn Lotion, dan Cussons Baby Newborn Cream juga telah teruji secara hypoallergenic dengan pH seimbang dan 0% perwarna & 0% alkohol, cocok untuk tubuh bayi baru lahir, dan bisa jadi salah satu pilihan untuk Si Kecil.

Tak perlu merasa takut tidak memiliki insting keibuan, cukup bekali diri dengan informasi terpercaya dan lakukan yang terbaik untuk merawat bayi baru lahir. Diskusikan juga bersama pasangan agar dapat membagi tugas selama masa-masa awal kelahiran Si Kecil yang terasa menantang, sehingga Bunda dapat memiliki cukup waktu istirahat, dan sang ayah pun memiliki kesempatan untuk membangun bonding dengan Si Kecil.

Konten Terkait

x

Dapatkan Produk Kami di Sini: