Problem Kulit: Pre dan Saat Kehamilan - Cussons Baby Indonesia

Problem Kulit: Pre dan Saat Kehamilan

Tubuh Bunda mengalami banyak perubahan saat hamil. Yang paling jelas adalah perubahan bentuk tubuh. Tapi selain itu, ada perubahan yang kerap dilupakan, yaitu perubahan hormon yang cepat dan drastis. Sehingga tubuh beradaptasi dan membuat perubahan. Problem kulit menjadi salah satu organ tubuh yang mengalami perubahan terbesar di masa kehamilan.

Problem kulit atau masalah kulit pada masa kehamilan disebabkan oleh sejumlah faktor. Di antaranya perubahan kadar hormon dan sirkulasi darah, penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh, dan pertambahan berat badan.

Baca Juga : Masalah Kulit Pada Ibu Hamil

Problem Kulit Yang Dialami saat Masa Kehamilan

Berikut ini merupakan masalah kulit yang kerap muncul saat masa kehamilan Bunda:

  • Bercak hitam pada wajah,

Munculnya bercak hitam pada wajah atau pregnancy mark disebabkan oleh adanya perubahan hormon yang membuat kulit Bunda lebih sensitif. Bercak biasanya muncul di area T-zone dan sekitar bibir. Beberapa kasus memperlihatkan bahwa bercak hitam bisa muncul merata pada wajah hingga bagian pipi.

  • Kulit wajah berminyak,

Perubahan produksi kadar hormon pada Bunda yang sedang hamil juga bisa mempengaruhi produksi minyak pada wajah. Meskipun sebagian besar kasus disebabkan oleh hormon yang bisa kembali normal setelah melahirkan, Bunda harus tetap mengatasi masalah kulit ini agar tidak menimbulkan masalah kulit yang lebih besar.

  • Jerawat,

Perubahan hormon yang memancing kelenjar minyak memproduksi lebih banyak sebum bisa meningkatkan risiko munculnya jerawat. Hal ini bisa berlaku untuk Bunda yang memiliki jenis kulit yang mudah berjerawat sejak sebelum hamil atau Bunda yang tidak memiliki jerawat sebelum hamil.

  • Varises, dan

Varises kerap muncul di tubuh Bunda yang tengah hamil karena tubuh Bunda sedang menyesuaikan diri untuk menyuplai darah ke janin. Varises ditandai dengan terlihatnya guratan berwarna kebiruan pada kulit tungkai dan kaki. Meskipun umum terjadi, namun varises harus diatasi, ya, karena kadang menimbulkan rasa sakit yang membuat Bunda tidak nyaman.

  • Stretch mark.

Nah, masalah kulit yang satu ini paling sering dikeluhkan oleh Bunda yang sedang hamil. Stretch mark ditandai dengan adanya peregangan jaringan kulit yang melebihi batas elastisitasnya, sehingga muncul guratan merah memanjang pada kulit. Lama-kelamaan, guratan ini akan menjadi putih dan berbekas.

Biasanya, stretch mark pada ibu hamil muncul di bagian perut, paha, panggul dan payudara seiring dengan pertumbuhan janin dan kematangan usia kehamilan. Stretch mark bisa sangat mengganggu karena dapat menimbulkan rasa gatal dan bekas yang sulit hilang.

Baca Juga : Masa Kehamilan Bunda di Bulan Pertama

Mengatasi Masalah Kulit untuk Ibu Hamil

Masalah kulit Bunda saat hamil tidak bisa diabaikan, lho. Kalau tidak masalah itu akan muncul berkepanjangan dan sulit untuk diatasi. Untuk itu, Bunda harus tetap merawat kulit pada masa kehamilan.

Bagaimana, sih, cara ibu hamil merawat kulitnya?

Hampir sama dengan perawatan kulit pada umumnya, Bunda perlu melakukan perawatan sesuai dengan kebutuhan kulit. Hanya saja, perlu ada tambahan pertimbangan apakah perawatan yang dijalankan aman untuk ibu hamil, baik untuk Bunda maupun janinnya.

Misalnya, untuk masalah bercak hitam yang muncul di wajah, Bunda dapat mengatasinya dengan menggunakan tabir surya SPF 15 pada siang hari. Meminimalisir kontak langsung dengan sinar matahari dengan menggunakan topi atau payung saat keluar rumah juga bisa membantu mengurangi risiko munculnya bercak hitam pada kulit.

Sementara itu, produksi minyak berlebih saat masa kehamilan bisa diatasi dengan perawatan kulit yang lebih atentif. Untuk menghindari jerawat saat hamil, Bunda bisa membersihkan wajah dua kali sehari dengan sabun wajah berbahan ringan. Pilihlah pelembab yang berbahan dasar air serta kosmetik yang berlabel oil-free dan non-comedogenic.

Jika Bunda ingin melakukan perawatan lebih lanjut, konsultasikan dengan dokter kandungan bahan perawatan kulit (skin care) apa saja yang harus dihindari dan penggantinya. Sehingga, perawatan kulit Bunda tetap aman.

Selain perawatan untuk wajah, Bunda juga perlu memerhatikan perawatan kulit tubuh agar mengurangi risiko varises dan stretch marks.

Untuk mencegah varises, gunakan stoking kompresi yang dapat membantu kelancaran sirkulasi darah. Selain itu, rutin berolahraga ringan saat hamil juga membantu mencegah masalah kulit ini.

Nah, untuk mengatasi stretch marks, Bunda membutuhkan upaya yang lebih atentif lagi agar dapat mencegahnya. Langkah paling sederhana adalah dengan mengoleskan minyak herbal seperti minyak zaitun dan minyak cendana pada pagi dan sore hari secara teratur.

Kandungan pada minyak zaitun terdapat antioksidan yang aktif dalam mencegah kerusakan kolagen. Sehingga kulit jadi lebih lentur dalam menyesuaikan kondisi peregangan kulit akibat kehamilan. Namun demikian akan lebih baik ditambahkan krim yang bernutrisi yang memiliki kandungan vitamin A, vitamin E dan vitamin C dalam mendukung masalah stretch marks

Jangan lupa untuk melakukan perawatan dan penanganan stretch marks pasca melahirkan sedini mungkin (diusahakan sebelum 6 minggu setelah melahirkan atau sebelum bayi berusia 40hari sudah melakukan perawatan dan penanganan stretch marks). Misalnya dengan krim yang mengandung tretinoin atau kombinasi dengan glicolic acid 10-20%, yang memiliki keampuhan yang cukup untuk mengurangi stretch marks karena dapat menembus lapisan luar kulit dan memperbaiki sel-sel kulit dan kolagen. Hanya saja, tretinoin tidak dapat digunakan untuk Ibu yang sedang mengandung, jadi gunakan setelah melahirkan saja, ya Bunda.

Saat ini banyak produk krim yang dapat digunakan pada ibu hamil untuk mencegah terjadinya stretch marks yaitu yang mengandung vitamin A, vitamin E dan vitamin C yang menjaga elastisitas kulit. Bisa juga dengan olahraga teratur saat hamil dan pola makan seimbang dengan nutrisi yang baik.

Bunda memiliki pengalaman mengenai stretchmarks? Yuk share di kolom komentar dibawah ini

Tags:

Konten Terkait

x

Dapatkan Produk Kami di Sini: