Tahukah Bunda? Fakta Dan Mitos Tentang Kulit Si Kecil - Cussons Baby Indonesia

Tahukah Bunda? Fakta Dan Mitos Tentang Kulit Si Kecil

Pada dasarnya, fungsi kulit pada bayi adalah sebagai pelindung yang juga menjaga cairan tubuh. Kulit melindungi organ-organ di dalam tubuh bayi dari berbagai serangan mikroorganisme. Kulit bayi berbeda dengan kulit orang dewasa, kulit bayi mempunyai lapisan tipis dan sel yang masih lemah, sehingga strukturnya belum berkembang secara optimal. Kulit bayi sangat rentan dan sensitif terhadap hal apapun. Misalnya kulit bayi mudah alergi, timbul kemerahan, dan iritasi. Namun, hal ini tidak perlu membuat Bunda khawatir secara berlebihan. Bunda bisa mencari tahu dahulu kebenarannya, fakta ataupun mitos tentang kulit bayi agar bisa menangani dengan cepat dan tepat. Ketahuilah, banyak mitos-mitos yang beredar seputar kulit bayi namun belum jelas kebenarannya.

Inilah fakta dan mitos tentang kulit bayi:

Mitos: Jika bunda minum susu kacang kedelai selama hamil, maka kulit bayi akan berwarna putih.

Fakta: Warna kulit bayi dipengaruhi oleh faktor genetik dari kedua orang tuanya, bukan dari susu kacang kedelai yang dikonsumsi. Jika di usia 3 tahun ke atas muncul bercak-bercak putih dan terasa gatal, kemungkinan bayi menderita Pityriasis Alba (peradangan kulit), karena kurang terjaganya kebersihan, atau disebabkan oleh faktor genetik yang diturunkan secara langsung dari orang tua.

Mitos: Memakai popok sekali pakai akan terhindar dari kulit kemerahan atau ruam popok.

Fakta: Benar, tapi tidak semua popok memiliki kualitas yang baik. Jika kulit di area tertutup popok berwarna kemerahan dan muncul bintik-bintik, kemungkinan bayi terkena ruam popok (Dermatitis/Eksim popok), akibat infeksi jamur Candida Albicans. Segera bersihkan selangkangan dan area kemaluan bayi setiap mengganti popok, dan ganti popok setelah bayi buang air besar atau kecil. Jangan terlalu lama memakai popok agar tidak terjadi ruam popok, ganti setiap 4 jam sekali. Untuk mengatasi ruam popok bayi, Bunda dapat menggunakan baby cream yang mengurangi terjadinya iritasi, menjaga kelembaban, dan memberikan kenyamanan pada kulit. Selain itu, Bunda juga bisa menggunakan baby powder untuk menutrisi kulit, memberi rasa nyaman, serta menyerap keringat berlebih.

Baca Juga : 5 Tips Perlindungan Kulit Bayi dari Panas Matahari

Mitos: Selama kehamilan tidak diperbolehkan memakan buah strawberry, karena menyebabkan bercak-bercak merah seperti strawberry pada kulit bayi.

Fakta: Mengkonsumsi strawberry tidak akan menyebabkan timbulnya bercak merah pada kulit bayi. Seringkali ditemukan pada bayi, adanya bercak merah terang seperti strawberry yang dikenal dengan nama Strawberry Hemangoima (tanda lahir yang muncul di kulit sebagai akibat adanya pembuluh darah lebih atau tidak normal yang berbentuk benjolan elastis dan berwarna merah cerah). Hal ini merupakan tumor jinak yang disebabkan pembuluh darah yang tidak normal, dan ini dapat terjadi di setiap jaringan pembuluh darah.

Mitos: Di saat bunda menyusui si kecil, jangan sampai mengenai kulit wajah bayi, karena dapat menyebabkan kulit berwarna kemerahan atau pertanda bayi alergi ASI.

Fakta: ASI adalah satu-satunya asupan wajib untuk bayi baru lahir sampai usia 6 bulan. Setelah itu, berikan MPASI (Makanan Pendamping ASI). ASI tidak menyebabkan alergi pada kulit bayi, bahkan sebaliknya, ASI dapat mencegah terjadinya alergi pada bayi karena mengandung zat antibody. Jika di area pipi berwarna kemerahan atau timbul gelembung kecil berisi cairan, ini tanda bayi terkena Dermatitis Atopi (eksim susu). Penyebabnya dari lingkungan, makanan, keringat, dan faktor keturunan.

Nah, Bunda harus selalu waspada terhadap mitos-mitos seputar kulit bayi yang beredar. Untuk itu, rawat dan lindungi kulit bayi dengan cara yang tepat dan benar, sehingga kulit si kecil selalu bersih dan sehat. Tentunya bayi bunda akan terlihat semakin ceria dan mempesona.

Konten Terkait

x

Dapatkan Produk Kami di Sini: