7 Penyebab Bayi Muntah Setelah Menyusu dan Tips Mengatasinya - Cussons Baby Indonesia

7 Penyebab Bayi Muntah Setelah Menyusu dan Tips Mengatasinya

Setiap orang tua pasti panik ketika melihat bayi muntah, apalagi bila terjadi setelah proses menyusu. Namun, muntah pada bayi atau yang sering dikenal dengan istilah “gumoh” adalah hal yang cukup umum terjadi. Untuk memastikan keselamatan bayi, penting untuk tahu apa penyebab bayi muntah dan bagaimana cara mengatasinya.

penyebab bayi muntah

7 Penyebab Bayi Muntah

Berikut ini tujuh alasan mengapa bayi bisa muntah setelah menyusu:

1. Refleks Makan Normal

Pada bayi baru lahir, sistem pencernaan mereka masih dalam tahap perkembangan, termasuk fungsi otot-otot di mulut dan kerongkongan. Saat bayi belajar mengatur refleks menelan dan menghirup, terutama saat menyusu, mereka mungkin muntah secara tidak sengaja. Hal ini wajar dan seiring waktu, mereka akan semakin mahir dan muntah akan berkurang.

2. Pola Menyusu yang Tidak Tepat

Pola menyusu yang tidak tepat dapat merangsang refleks muntah pada bayi. Misalnya, bayi yang langsung disusui ketika ia baru saja bangun dari tidurnya belum memiliki perut yang siap menerima asupan makanan. Jika pemberian ASI diberikan dengan buru-buru, akan mendorong laju makanan yang berlebihan ke perut bayi, membuat mereka merasa terlalu penuh dan merangsang muntah. Posisi bayi saat menyusu juga mempengaruhi kemampuan mereka untuk menelan dan mengindahkan tanda kenyang dari perutnya.

3. Alergi atau Intoleransi Makanan

Alergi atau intoleransi makanan bisa mempengaruhi bayi yang diberi susu formula atau susu ibu jika ibu mengonsumsi susu sapi. Bayi yang alergi atau intoleran terhadap protein susu sapi akan muntah susu saat mengonsumsi susu yang mengandung protein tersebut. Segera konsultasikan dengan dokter jika alergi atau intoleransi makanan dicurigai.

Baca juga: Penyebab Bayi Muntah Setelah Makan dan Cara Mengatasi

4. Kurangnya Kebersihan Mainan atau Barang-Barang Bayi

Bayi mengeksplorasi dunianya dengan mulut mereka, memasukkan segala macam benda ke dalamnya. Mainan-mainan bayi dan barang-barang lain yang tidak dibersihkan secara rutin bisa menjadi tempat berkembang biak bakteri dan virus. Ketika bayi memasukkan barang-barang ini ke dalam mulut, bakteri dan virus tersebut bisa masuk ke perut dan menyerang sistem pencernaan bayi, merangsang refleks muntah sebagai respons tubuh melawan infeksi.

5.Pakaian atau Popok yang Terlalu Ketat

Pakaian atau popok yang terlalu ketat bisa memberi tekanan pada perut bayi, mempengaruhi kerja sistem pencernaan. Tekanan yang berlebihan ini bisa menstimulasi refleks muntah sebagai upaya tubuh untuk meredakan ketegangan di perut.

6. Kelebihan Makan

Bayi yang makan terlalu banyak atau terlalu cepat, baik dari menyusu atau mengonsumsi formula, berisiko muntah karena makanan lambat mencerna dan meluber kembali ke mulut. Untuk menghindari kelebihan makan, kenali isyarat kenyang bayi dan beri jeda saat menyusu.

7. Penanganan Bayi yang Salah Setelah Makan

Setelah makan, bayi membutuhkan waktu untuk mengalirkan makanan dari kerongkongan ke perut. Jika bayi digendong, dipindahkan, atau dibaringkan dengan langsung dan tiba-tiba, gerakan-gerakan ini bisa mendorong makanan kembali ke kerongkongan dan merangsang muntah.

 

5 Tips Mengatasi Bayi Muntah Setelah Menyusu

Berikut adalah beberapa cara yang dapat bisa lakukan untuk membantu mencegah bayi muntah setelah menyusu, atau yang sering disebut dengan “gumoh”:

1. Posisi Menyusu

Posisi menyusu yang benar penting untuk membantu mencegah bayi muntah. Pastikan Bunda menyusu bayi dalam posisi semi tegak. Hal ini dapat membantu susu mengalir dengan baik dan mencegah muntah.

2. Kendorkan Popok

Pastikan popok bayi tidak terlalu ketat. Popok yang ketat dapat memberikan tekanan pada perut bayi dan membuatnya muntah.

3. Buat Bayi ‘Sendawa’

Setelah bayi selesai menyusu, usahakan agar bayi ‘sendawa’. Ini membantu mengeluarkan udara yang tertelan dan dapat mencegah muntah.

4. Berikan Jeda pada Saat Menyusu

Berikan jeda dalam proses menyusu, terutama kalau bayi menggunakan botol. Tips ini memberi waktu bagi bayi untuk mencerna susu, dan mencegah muntah.

5. Ganti botol susu dengan Botol Susu Anti Kolik Cussons Baby

Penggunaan botol susu yang tepat juga dapat membantu mengurangi gumoh. Ganti botol susu yang Bunda gunakan dengan Botol Susu Anti Kolik Cussons Baby yang berfungsi mencegah gejala kolik. 

Botol Susu Anti Kolik Cussons Baby ini punya diameter ujung dot leher lebar yang dibuat sesuai dengan rongga mulut bayi dan menyerupai payudara, sehingga menyusu terasa alami.

Bahannya juga terbuat dari karet siliko food contact grade, yang lembut dan lentur. Yang paling penting, Botol Susu Anti Kolik Cussons Baby ini punya Sistem Advanced Air-Vent yang menghalangi udara terhisap bersamaan dengan susu, sehingga bayi minum susu lebih nyaman.

 

Itulah beberapa penyebab dan tips agar bayi tidak gumoh. Namun, jika bayi terus muntah dan disertai dengan gejala lain seperti demam, diare, atau bayi tampak kesakitan, segera bawa bayi ke ahlinya. Ingat, penanganan yang tepat dan segera sangat penting untuk kesehatan bayi.

Konten Terkait

x

Dapatkan Produk Kami di Sini: