10 Penyebab Bayi Muntah Setelah Menyusu dan Tips Mengatasinya - Cussons Baby Indonesia

10 Penyebab Bayi Muntah Setelah Menyusu dan Tips Mengatasinya

Setiap orang tua pasti panik ketika melihat bayi muntah, apalagi bila terjadi setelah proses menyusu. Namun, muntah pada bayi atau yang sering dikenal dengan istilah “gumoh” adalah hal yang cukup umum terjadi. Untuk memastikan keselamatan bayi, penting untuk tahu apa penyebab bayi muntah dan bagaimana cara mengatasinya.

penyebab bayi muntah

7 Penyebab Bayi Muntah Gumoh Setelah Makan dan Menyusu

Berikut ini tujuh alasan mengapa bayi bisa muntah setelah menyusu:

1. Refleks Muntah Saat Makan, Normal Pada Bayi

Pada bayi baru lahir, sistem pencernaan mereka masih dalam tahap perkembangan, termasuk fungsi otot-otot di mulut dan kerongkongan. Saat bayi belajar mengatur refleks menelan dan menghirup, terutama saat menyusu, mereka mungkin muntah secara tidak sengaja. Hal ini wajar dan seiring waktu, mereka akan semakin mahir dan muntah akan berkurang.

2. Pola Menyusu Bayi yang Tidak Tepat

Pola menyusu yang tidak tepat dapat merangsang refleks muntah pada bayi. Misalnya, bayi yang langsung disusui ketika ia baru saja bangun dari tidurnya belum memiliki perut yang siap menerima asupan makanan. Jika pemberian ASI diberikan dengan buru-buru, akan mendorong laju makanan yang berlebihan ke perut bayi, membuat mereka merasa terlalu penuh dan merangsang muntah. Posisi bayi saat menyusu juga mempengaruhi kemampuan mereka untuk menelan dan mengindahkan tanda kenyang dari perutnya.

3. Alergi atau Intoleransi Makanan pada Anak dan Bayi

Alergi atau intoleransi makanan bisa mempengaruhi bayi yang diberi susu formula atau susu ibu jika ibu mengonsumsi susu sapi. Bayi yang alergi atau intoleran terhadap protein susu sapi akan muntah susu saat mengonsumsi susu yang mengandung protein tersebut. Segera konsultasikan dengan dokter jika alergi atau intoleransi makanan dicurigai.

Baca juga: Penyebab Bayi Muntah Setelah Makan dan Cara Mengatasi

4. Kurangnya Kebersihan Mainan atau Barang-Barang Bayi di Sekitarnya

Bayi mengeksplorasi dunianya dengan mulut mereka, memasukkan segala macam benda ke dalamnya. Mainan-mainan bayi dan barang-barang lain yang tidak dibersihkan secara rutin bisa menjadi tempat berkembang biak bakteri dan virus. Ketika bayi memasukkan barang-barang ini ke dalam mulut, bakteri dan virus tersebut bisa masuk ke perut dan menyerang sistem pencernaan bayi, merangsang refleks muntah sebagai respons tubuh melawan infeksi.

5.Pakaian atau Popok Bayi yang Terlalu Ketat

Pakaian atau popok yang terlalu ketat bisa memberi tekanan pada perut bayi, mempengaruhi kerja sistem pencernaan. Tekanan yang berlebihan ini bisa menstimulasi refleks muntah sebagai upaya tubuh untuk meredakan ketegangan di perut.

6. Bayi Kelebihan Makan dan Perutnya Penuh

Bayi yang makan terlalu banyak atau terlalu cepat, baik dari menyusu atau mengonsumsi formula, berisiko muntah karena makanan lambat mencerna dan meluber kembali ke mulut. Untuk menghindari kelebihan makan, kenali isyarat kenyang bayi dan beri jeda saat menyusu.

7. Penanganan Bayi yang Salah Setelah Makan

Setelah makan, bayi membutuhkan waktu untuk mengalirkan makanan dari kerongkongan ke perut. Jika bayi digendong, dipindahkan, atau dibaringkan dengan langsung dan tiba-tiba, gerakan-gerakan ini bisa mendorong makanan kembali ke kerongkongan dan merangsang muntah.

8. Infeksi

Penyebab bayi muntah berikutnya adalah infeksi. Infeksi tersebut dilansir dari Alodokter, bisa berupa gastroenteritis (infeksi pada perut dan usus), bisa menyebabkan bayi muntah. Infeksi ini biasanya disebabkan oleh virus, namun bakteri dan parasit juga bisa menjadi penyebab. Gejala lain dari infeksi bisa termasuk diare, demam, dan iritabilitas.

9. Refluks Gastroesofageal (GER)

Selanjutnya, kondisi GER terjadi ketika isi perut mengalir kembali ke esofagus. Meskipun ini normal dan umum terjadi pada bayi, tetapi jika berlangsung terus-menerus dan menyebabkan gejala seperti muntah berulang, itu bisa menjadi tanda refluks gastroesofageal yang memerlukan penanganan.

10. Makan atau Minum Terlalu Banyak dan Cepat

Terkahir, makan atau minum terlalu banyak dan terlalu cepat dapat menjadi salah satu penyebab bayi muntah. Ketika bayi mengonsumsi makanan atau minuman dalam jumlah besar dalam waktu singkat, perutnya bisa terisi penuh terlalu cepat. Kondisi ini bisa menyebabkan tekanan berlebih pada sfingter esofagus bawah, yang biasanya berfungsi untuk menahan makanan di dalam perut. Jika tekanan ini terlalu besar, makanan dan cairan dapat terdorong kembali ke esofagus dan mulut, menyebabkan muntah. Hal ini sering terjadi ketika bayi disusui atau diberi botol dengan tergesa-gesa, menyebabkan mereka menelan udara bersamaan dengan susu, yang juga bisa berkontribusi pada kejadian muntah. Penting bagi orang tua untuk mengatur kecepatan pemberian makan dan mengenali tanda-tanda kenyang dari bayi untuk mencegah kejadian ini.

 

7 Cara Mengatasi Bayi Sering Muntah

Berikut adalah beberapa cara yang dapat bisa lakukan untuk membantu mencegah bayi muntah setelah menyusu, atau yang sering disebut dengan “gumoh”:

1. Pastikan Posisi Menyusu Sudah Benar

Posisi menyusu yang benar penting untuk membantu mencegah bayi muntah. Pastikan Bunda menyusu bayi dalam posisi semi tegak. Hal ini dapat membantu susu mengalir dengan baik dan mencegah muntah.

2. Kendorkan Penggunaan Popok Bayi

Pastikan popok bayi tidak terlalu ketat. Popok yang ketat dapat memberikan tekanan pada perut bayi dan membuatnya muntah.

3. Buat Bayi ‘Sendawa’

Setelah bayi selesai menyusu, usahakan agar bayi ‘sendawa’. Ini membantu mengeluarkan udara yang tertelan dan dapat mencegah muntah.

4. Berikan Jeda pada Saat Menyusui Bayi

Berikan jeda dalam proses menyusu, terutama kalau bayi menggunakan botol. Tips ini memberi waktu bagi bayi untuk mencerna susu, dan mencegah muntah.

5. Ganti botol susu dengan Botol Susu Anti Kolik Cussons Baby

Penggunaan botol susu yang tepat juga dapat membantu mengurangi gumoh. Ganti botol susu yang Bunda gunakan dengan Botol Susu Anti Kolik Cussons Baby yang berfungsi mencegah gejala kolik. 

Botol Susu Anti Kolik Cussons Baby ini punya diameter ujung dot leher lebar yang dibuat sesuai dengan rongga mulut bayi dan menyerupai payudara, sehingga menyusu terasa alami.

Bahannya juga terbuat dari karet siliko food contact grade, yang lembut dan lentur. Yang paling penting, Botol Susu Anti Kolik Cussons Baby ini punya Sistem Advanced Air-Vent yang menghalangi udara terhisap bersamaan dengan susu, sehingga bayi minum susu lebih nyaman.

6. Pastikan Asupan Makanan Ibu yang Menyusui

Jika bayi masih dalam masa menyusui, Bunda harus memperhatikan asupan makanannya. Beberapa makanan yang dikonsumsi oleh ibu dapat mempengaruhi bayi dan menyebabkan muntah. Hindari makanan yang menyebabkan gas berlebih atau alergi, seperti produk susu, kafein, atau makanan pedas. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi diet yang tepat bagi ibu menyusui agar tidak mempengaruhi kondisi bayi.

7. Pijat Lembut Menggunakan Minyak Telon

Pijatan lembut di perut bayi dengan menggunakan Cussons Baby Minyak Telon Plus dapat membantu redakan gejala masuk angin dan perut kembung; termasuk mengatasi bayi muntah. Minyak telon dikenal dengan kemampuannya untuk memberikan kehangatan dan rasa nyaman pada bayi, sehingga dapat membantu meredakan kembung dan mencegah muntah. Aplikasikan minyak secara lembut sambil memijat perut bayi dengan gerakan melingkar untuk membantu melepaskan gas di dalam perut..

Itulah beberapa penyebab dan tips agar bayi tidak gumoh. Namun, jika bayi terus muntah dan disertai dengan gejala lain seperti demam, diare, atau bayi tampak kesakitan, segera bawa bayi ke ahlinya. Ingat, penanganan yang tepat dan segera sangat penting untuk kesehatan bayi.

Konten Terkait

x

Dapatkan Produk Kami di Sini: