Apa Itu Cradle Cap? Penyebab dan Cara Mengatasinya - Cussons Baby Indonesia

Apa Itu Cradle Cap? Penyebab dan Cara Mengatasinya

Apa itu cradle cap?

Cradle cap merupakan salah satu bentuk dermatitis seboroik pada bayi. Dermatitis seboroik merupakan gangguan kulit yang menyebabkan kulit menjadi bersisik dan kemerahan. Apabila terjadi pada kulit kepala maka akan menyebabkan ketombe pada orang dewasa dan pada bayi disebut cradle cap.

Hal ini lazim terjadi pada bayi usia 2 minggu hingga 12 bulan, dan akan berangsur angsur menghilang sendiri setelah usia tersebut.  cradle cap tidak menular dan tidak berbahaya, namun dapat menyebabkan kerontokan pada rambut bayi bunda.

Gejala cradle cap

  1. Umumnya tampak seperti lapisan berminyak kekuningan yang melapisi kulit kepala bayi dan sulit dilepaskan.
  2. Terkadang area kulit sekitar dapat berwarna sedikit kemerahan.
  3. Cradle cap dapat muncul sebagai dermatitis seboroik atau area kemerahan dan bersisik pada kulit wajah bayi bunda sekitar alis, lipatan leher, belakang telinga, ketiak, dan area sekitar popok.
  4. Tidak menyebabkan rasa gatal maupun nyeri pada kulit kepala bayi bunda

Penyebab cradle cap

Cradle cap disebabkan oleh beberapa hal:

1. Kelenjar sebaceous yang terlalu aktif pada bayi

Kelenjar sebaceous merupakan kelenjar minyak yang normal berada pada kulit kepala dan tubuh bayi. Kelenjar sebaceous yang terlalu aktif pada bayi bisa disebabkan oleh hormon ibu selama dalam kandungan yang masih menetap kadarnya pada bayi beberapa saat setelah dilahirkan. Hormon tersebut menyebabkan peningkatan produksi kelenjar sebacous pada bayi sehingga menyebabkan terbentuknya lapisan bersisik pada kulit kepala bayi.

2. Infeksi jamur malassezia

Infeksi jamur malassezia pada kulit kepala bayi lazim terjadi pada bayi yang tinggal di area dengan lingkungan bersuhu panas dan lembab, serta produksi minyak serta keringat berlebih. Beberapa ahli mengaitkan pertumbuhan jamur malassezia dengan kadar hormon dan kekebalan tubuh.

3. Konsumsi antibiotik

Ibu yang mengkonsumsi antibiotik sebelum melahirkan dapat menyebabkan matinya flora bakteri normal pada kulit bayi. Pada kulit manusia termasuk juga pada kulit bayi bunda terdapat bakteri normal yang bermanfaat untuk menjaga keseimbangan kulit dan menjaga kulit dari infeksi bakteri patogen atau bakteri jahat maupun infeksi jamur. Apabila flora normal bakteri baik mati, maka kulit akan kehilangan daya imunitasnya terhadap bakteri jahat maupun jamur.

4. Kebersihan kulit kepala bayi yang kurang terjaga

Beberapa mitos seperti tidak memandikan bayi sebelum berusia 40 hari saat sore hari terutama apabila bunda tinggal di lingkungan bersuhu panas dan lembab serta tidak berpendingin ruangan dapat menyebabkan terjadinya penumpukan keringat dan minyak pada kulit kepala bayi sehingga menyebabkan tersumbatnya kelenjar minyak dan menyebabkan cradle cap.

5. Adanya riwayat dermatitis dalam keluarga

Penelitian menunjukkan pada bayi yang mengalami cradle cap biasanya memiliki anggota keluarga lain yang memiliki riwayat dermatitis.

6. Penggunaan produk yang berlebihan dan tidak tepat

Mengoleskan minyak kelapa maupun minyak zaitun pada kulit kepala bayi memang baik untuk pertumbuhan rambut bayi anda. Namun perlu diingat, penggunaan yang berlebihan dapat mengakibatkan terbentuknya sumbatan pada kelenjar sebaceous di kulit kepala bayi sehingga menyebabkan terbentuknya kerak kepala.

Cara mengatasi cradle cap atau Kerak Kepala Pada Bayi:

  1. Mencuci rambut bayi anda secara rutin

Anjuran keramas pada bayi baru lahir adalah seminggu sekali atau dua kali apabila bunda tinggal di area bersuhu dingin atau ruang ber ac, dan dua hari sekali pada bayi dengan usia lebih besar.

Apabila bunda tinggal pada area bersuhu panas dan lembab, atau tidak memiliki pendingin dalam rumah bunda, maka keramas dapat dilakukan dua kali sehari pada pagi dan sore hari setiap dua hari sekali, dan setiap hari pada bayi yang berusia lebih besar. Pastikan anda menggunakan Shampoo Cussons Baby yang telah teruji secara klinis, lembut di mata dan  diformulasikan khusus untuk membersihkan rambut bayi.

  1. Gunakan produk berbahan dasar minyak atau pelembab sebelum keramas

Produk yang dapat digunakan:

  • Cussons Baby Hair Oil atau Cussons Baby Oil 
  • Minyak zaitun atau petroleum jelly
  • Minyak tumbuhan atau minyak kelapa

Oleskan secukupnya pada kulit kepala bayi anda sesaat sebelum keramas lalu diamkan selama 10-15 menit untuk membantu melunakkan lapisan sisik kekuningan pada kulit kepala bayi.

  1. Keramas dengan air hangat

Gunakan air hangat untuk mencuci kepala bayi anda. Hal ini dilakukan karena air hangat dapat membantu melunakkan dan melepaskan secara alami lapisan berminyak dari kulit kepala bayi bunda.

  1. Gunakan shampoo yang tepat

Kulit kepala bayi memerlukan shampoo berbahan lembut dan mengandung minyak tumbuhan alami untuk menjaga kelembabannya dan hindari shampoo yang mengandung detergen terlalu banyak. Shampoo yang mengandung detergen dapat menyebabkan kulit kepala dan rambut terlalu kering dan mudah iritasi sehingga jamur mudah tumbuh dan kulit kepala menjadi sensitif. Demikian pula shampoo untuk dewasa kurang tepat apabila digunakan untuk kulit kepala bayi bunda.

  1. Bilas kulit kepala sampai bersih

Salah satu cara alami adalah dengan membilas kulit kepala bayi dari semua produk perawatan hingga bersih. Hal ini mencegah terjadinya iritasi dan penumpukkan sisa produk pada kulit kepala bayi bunda yang dapat menjadi pemicu.

  1. Menyisir kepala bayi bunda dengan sisir yang tepat

Ada tiga macam sisir bayi:

  • Sisir berbentuk sikat lembut
  • Sisir bergigi karet lunak
  • Sisir bergigi keras

Sisir yang paling baik digunakan untuk membantu menghilangkan kerak kepala bayi ini adalah sisir berbentuk sikat lembut atau dapat pula menggunakan sisir bergigi karet yang lunak.

  1. Keringkan kulit kepala dan rambut dengan handuk lembut

Gunakan handuk berbahan lembut untuk mengeringkan kulit kepala dan rambut bayi bunda, dan pastikan tidak ada sisa minyak, maupun shampoo pada kulit kepala bayi anda.

  1. Hindari faktor pencetus

Perhatikan apakah kerak pada bayi bunda muncul atau bertambah parah setelah bunda mengkonsumsi makanan tertentu (apabila bunda menyusui), atau setelah bayi mengkonsumsi makanan tertentu (setelah bayi mulai MPASI). Apabila iya, bunda sebaiknya menghindari jenis makanan tersebut.

Begitupula dengan penggunaan produk tertentu. Apabila bunda memperhatikan cradle cap muncul atau meluas setelah bunda memakaikan produk perawatan tertentu pada bayi bunda, maka segera hentikan penggunaan produk tersebut.

Hindari juga menempatkan bayi pada ruangan bersuhu terlalu panas, memakaikan bayi bunda dengan pakaian atau topi berbahan terlalu tebal saatu suhu terasa panas dan lembab. Hal tersebut dapat mengakibatkan produksi minyak yang berlebihan pada kulit kepala bayi.

  1. Tempatkan bayi dalam ruangan bersuhu sejuk dan hindari menggunakan topi apabila suhu terasa panas dan lembab untuk mengurangi terjadinya kerak
  2. Usahakan agar bayi tidak menggaruk kepalanya untuk mencegah terlepasnya sisik secara paksa yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi

 

Hal yang perlu bunda hindari pada bayi:

  1. Jangan memaksa melepaskan sisik secara paksa dengan menggosok gosok maupun mengupas dengan jari secara paksa. Biarkan lepas secara alami
  2. Jangan menggunakan pelembab atau minyak secara berlebihan dengan harapan dapat mempercepat lepasnya sisik. Hal tersebut justru dapat memperparah cradle cap. Cukup oleskan secukupnya
  3. Jangan menggunakan shampoo anti ketombe dewasa. Bentuk cradle cap yang menyerupai ketombe membuat bunda berpikir dapat memakai shampoo anti ketombe untuk dewasa sebagai perawatan untukj bayi bunda. Namun shampoo ketombe justru dapat menyebabkan iritasi pada kulit kepala bayi bunda
  4. Jangan menggunakan sisir bergigi yang keras untuk menyisir kulit kepala bayi bunda karena dapat menyebabkan terlepasnya secara paksa sisik tersebut dan menimbulkan perdarahan ataupun infeksi
  5. Jangan membubuhkan bedak bayi dengan harapan dapat membantu meringankan penyakit, karena bedak justru dapat mempertebal sisik dan membuatnya semakin sulit terlepas
  6. Jangan mencoba mengobati sendiri dengan salep atau obat yang dibeli bebas karena dapat memperburuk kondisi

Baca Juga: Kulit Kepala Bayi Berkerak? Ini Cara Mengatasinya 

Kapan bunda perlu mewaspadai cradle cap pada bayi bunda?

Pada umumnya cradle cap bukan merupakan masalah serius. Namun ada beberapa hal yang harus bunda perhatikan, diantaranya apabila terjadi:

  • Area kulit kepala dimana terdapat cradle cap tampak memerah dan bengkak
  • Bayi tampak tidak nyaman dan tampak berusaha menggaruk atau menyentuh kulit kepala terus menerus
  • Terdapat ruam kemerahan pada area lain seperti alis, belakang leher, ketiak, maupun ruam popok yang menyertai timbulnya kerak kepala pada bayi
  • Semakin meluas di seluruh permukaan kepala terutama sehabis bayi mengkonsumsi makanan tertentu
  • Bayi mengalami gejala lain yang menyertai munculnya sisik seperti; infeksi pada telinga, sariawan atau diare
  • Terjadi infeksi pada area yang ditandai dengan munculnya pembengkakan, maupun nanah
  • Keluarnya cairan kekuningan atau berbau
  • Hal ini menetap sampai bayi berusia lebih dari 12 bulan
  • Disertai dengan rontoknya rambut bayi secara berlebihan atau rambut bayi tidak kunjung tumbuh dalam waktu lama
  • Munculnya sisik pada kulit kepala bayi yang meluas dan disertai dengan demam pada bayi.
gejala cradle cap

Pahami Gejala dan Tanda si Kecil mengalami cradle cap

Apabila bunda menemukan salah satu atau beberapa hal tersebut diatas, bunda dapat berkonsultasi dengan dokter sehingga bayi bunda bisa mendapatkan perawatan yang tepat.

Cradle cap umumnya akan menghilang sendiri setelah bayi berusia 12 bulan. Bayi dengan riwayat penyakit ini memiliki kemungkinan untuk mengalami dermatitis seboroik atau ketombe pada usia setelah pubertas. Hal tersebut disebabkan karena adanya kaitan antara genetik dan kerentanan kulit tertentu yang menjadi pemicu munculnya hal tersebut pada bayi dengan keluarga yang memiliki riwayat dermatitis dan dermatitis pada usia dewasa.

Nah setelah bunda mengetahui lebih banyak tentang cradle cap, tentu bunda tidak perlu khawatir berlebihan apabila mendapati bayi bunda mengalami hal ini. Cukup lakukan perawatan yang dianjurkan untuk meringankan gejala pada bayi bunda.

ditulis oleh: dr. Cindy Paulina, Dipl CIBTAC, Dipl CIDESCO

Konten Terkait

x

Dapatkan Produk Kami di Sini: