Tetap Menyusui mesti Sibuk, Ini Pilihan Botol Susu Terbaik untuk Si Kecil - Cussons Baby Indonesia

Tetap Menyusui mesti Sibuk, Ini Pilihan Botol Susu Terbaik untuk Si Kecil

Tetap Menyusui Bayi Meski Sibuk, Ini Strategi Agar Bunda Tetap Lancar MengASIhi

 

Menyusui si Kecil merupakan pengalaman sekaligus tantangan paling indah. Perasaan Bunda begitu bahagia telah memberikan yang terbaik untuk tumbuh kembang dan masa depannya. Namun, bagaimana jika Bunda memiliki kesibukan lain yang membuat Bunda tidak bisa menyusui secara langsung?

 

Saat si Kecil baru lahir, Bunda sudah merencanakan masa depan yang terbaik untuknya. Persiapannya pun tidak sedikit! Mulai dari pendidikan hingga nutrisi dipikirkan baik-baik agar selalu mendapatkan yang terbaik dan tumbuh kembang tubuh dan otaknya optimal.

 

Termasuk dalam memberikan Air Susu Ibu (ASI). ASI merupakan faktor penting dalam hidup bayi agar pertumbuhan dan perkembangannya optimal. Bayi yang menerima ASI secara penuh dalam dua tahun pertama hidupnya juga terbukti secara ilmiah tumbuh lebih sehat, memiliki sistem imun yang baik, serta kemampuan otak yang cerdas.

 

Tetap menyusui walaupun sibuk

 

Periode menyusui bayi yang begitu panjang, selama dua tahun lamanya, kerap memberikan tantangan. Dalam jangka waktu tersebut, banyak kondisi yang harus Bunda hadapi. Misalnya, keadaan tubuh yang tidak optimal sehingga tidak mampu menyusui, air susu yang tiba-tiba sedikit, serta kesibukan seperti kembali ke kantor atau berbisnis.

JIka sudah begini, Bunda harus menyusun strategi agar proses menyusui bayi tetap lancar. Ada banyak, lho, cara yang bisa dilakukan agar si Kecil tetap mendapatkan ASI secara penuh meskipun Bunda sibuk. Yuk, disimak caranya.

 

  • Sesuaikan waktu yang seimbang antara menjadi Ibu dan wanita karir

 

Menjadi ibu dan wanita karir adalah dua sisi yang berbeda. Saat menjadi Ibu, perhatian Bunda sebaiknya fokus pada si Kecil. Pada kebutuhannya akan perhatian, kasih sayang, interaksi, dan momen-momen berharga lainnya.

 

Hal ini bisa terwujud jika Bunda bisa membedakan fokus saat bekerja dan saat menjadi Ibu. Sejumlah ahli setuju dengan berusaha fokus saat bekerja, momen saat Bunda pulang dan kembali menjadi Ibu akan terasa penuh.

 

Karenanya, perlu juga mengatur untuk menitipkan bayi kepada orang yang dipercaya seperti baby sitter terpercaya atau orang tua. Ayah dan Bunda juga bisa kompromi untuk menyesuaikan jam kerja agar bisa bergantian mengurus si Kecil.

 

  • Menabung ASI Perah

 

Sebagai ibu bekerja, Bunda pasti paham bahwa tiga bulan setelah melahirkan harus sudah siap kembali ke kantor. Nah, agar persiapan penuh, terutama kebutuhan bayi, pastikan perhitungan tidak meleset, ya. 

 

Sejumlah ahli nutrisi anak menyarankan ibu bekerja untuk menabung ASI setidaknya satu bulan sebelum kembali bekerja. Hal ini agar bayi tidak kekurangan ASI bahkan saat Bunda sedang sibuk.

 

ASI tabungan memang tidak 100% sama nutrisinya dengan ASI yang langsung diberikan dengan menyusui langsung. Saat dibekukan, kualitas ASI akan turun menjadi 80%. Namun, ASI perah tetap lebih baik dari susu tambahan untuk tumbuh kembang bayi yang optimal.

 

  • Tips dan trik agar ASI perah awet dan berkualitas 

 

Nah, agar kualitas ASI perah terjaga, berikut tips dan trik yang bisa Bunda lakukan.

1. Simpan ASI di lemari pembeku (freezer) yang terpisah dari bahan makanan lain.

ASI perah yang disimpan dalam lemari pembeku bisa tahan hingga tiga bulan. Sementara, jika dalam lemari pendingin, ASI hanya tahan hingga lima hari dan suhu ruang hanya delapan jam.

Usahakan untuk tidak mencampur penyimpanan ASI dengan bahan makanan lain, ya. Karena bisa membuat ASI bau makanan atau bahkan terkontaminasi.

 

2. Usahakan tidak memanaskan ASI
Jika Bunda buru-buru ingin memberikan ASI perah untuk si Kecil, usahakan tidak memanaskannya secara langsung. Lelehkan ASI beku dengan merendamnya di air hangat selama 20-30 menit. Sebaiknya, ASI dilelehkan menggunakan suhu ruang agar kualitasnya terjaga.

 

3. Gunakan wadah ASI perah yang rapat

Agar kandungannya tidak hilang atau terkontaminasi, gunakan wadah ASI perah yang rapat. Misalnya wadah ziplock. Wadah ASI perah ini bisa didapatkan dengan mudah di toko bayi, ya.

 

4. Berikan tanggal pemerahan ASI

Saat selesai memerah ASI, berikan tanggal pada setiap wadahnya agar Bunda tahu kapan ASI diperah dan dibekukan. Hal ini untuk menghindari memberikan ASI yang sudah terlalu lama dibekukan untuk memastikan si Kecil selalu mendapatkan ASI terbaiknya.

 

Nah, agar proses menyusui bayi tetap optimal, usahakan untuk memberikan ASI yang baru saja diperah kepada bayi. Hal ini untuk menjaga agar mereka tetap bisa mendapatkan kualitas ASI terbaik meskipun Bunda sibuk.

 

  • Memilih botol susu yang cocok untuk si Kecil

 

Selain cara menyimpan ASI dengan baik agar kualitasnnya tidak menurun, faktor botol susu bayi juga sangat penting diperhatikan dalam proses mengASIhi, lho.

 

Bayi termasuk sensitif terhadap benda-benda di sekitar mereka. Saat mereka menyusu, yang dipahami adalah puting payudara Bunda. Mereka juga mengenali dari aroma tubuh dan kulit Bunda.

 

Saat Bunda tidak bisa menyusui secara langsung, bayi terkadang tidak terbiasa dengan dot yang digunakan. Maka dari itu, diperlukan penyesuaian agar mereka mau menyusu dari dot.

Gunakan dot yang memiliki fitur seperti payudara Bunda adalah solusi yang baik. Cussons Baby Milk Bottle Wide Neck Anti Colic yang memiliki fitur puting seperti payudara Bunda mempermudah bayi menyesuaikan diri ketika minum susu. 

 

Menggunakan bahan plastik BPA Free dipadu dengan silicon food grade yang aman untuk bayi. Puting yang lentur dan lebar membuat bayi nyaman dan tidak bingung saat disusui. Tidak hanya itu, botol susu bayi ini juga anti colic sehingga tidak membuat bayi kembung dan membuat proses menyusui aman dan baik untuk kesehatan tumbuh kembangnya.

Tags:

Konten Terkait

x

Dapatkan Produk Kami di Sini: