Gaya Menyusui Bayi Yang Tepat! - Cussons Baby Indonesia

Gaya Menyusui Bayi Yang Tepat!

Memberikan ASI (Air Susu Ibu) bukan hanya kewajiban Bunda kepada si Kecil, manfaatnya yang baik untuk pertumbuhan bayi yang optimal dan kebaikan kesehatan Bunda setelah melahirkan menjadikan ASI sebagai salah satu kegiatan powerful antara Bunda dan si Kecil.

Baca Juga : Teknik dasar menyusui

Ketika memberikan ASI, Bunda dan si Kecil memiliki gaya yang berbeda-beda. Hal ini tergantung pada bentuk tubuh, kebiasaan, dan posisi nyaman yang dimiliki Bunda dan bayi.

Dilansir dari artikel Pintar Menyusui Jurusan Gizi Universitas Brawijaya, ada dua posisi yang bisa dilakukan saat menyusui, yaitu duduk dan berbaring. Dalam posisi ini pun ada tujuh langkah menyusui dengan benar yang bisa Bunda ikuti.

  1. Bunda harus duduk atau berbaring dengan nyaman–pinggang bersandar dan kaki tidak menggantung.
  2. Hadapkan seluruh tubuh bayi menghadap ke perut Bunda.
  3. Perut bayi menempel badan Bunda, telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
  4. Bunda memeluk badan bayi.
  5. Bunda menyanggah seluruh badan belakang bayi dengan wajahnya yang menghadap ke payudara dan hidung berhadapan dengan puting.
  6. Letakkan kepala bayi pada lengan di antara lengkungan siku dan pergelangan tangan Bunda. Panta bayi nyaman di pangkuan atau tempat tidur.
  7. Untuk bayi baru lahir, bagian bawah tubuh bayi juga perlu disanggah menggunakan lengan.

Baca Juga : Ayah, Ini Cara Mempererat Bonding dengan Buah Hati dan Manfaatnya

Nah, setelah mengetahui posisi menyusui yang benar dan nyaman, yuk, cari tahu gaya menyusui yang mungkin cocok untuk dipraktikkan Bunda.

Gaya menyusu si kecil berbeda-beda satu dengan yang lain lho, Bun. Di bawah ini ada beberapa gaya menyusui si kecil hasil pengamatan para ahli dari Universitas Yale, Amerika Serikat yang juga dipengaruhi pola menyusunya, yaitu:

  • Tipe ‘Barakuda’. Begitu mereka diletakkan di depan payudara sang ibu, mereka langsung menghisap puting dengan energik untuk 10 hingga 20 menit. Saking antusiasnya, si kecil kerap menggigit puting ibu terlalu keras sehingga ini akan melukai sang ibu. Namun dengan berlalunya waktu si kecil pun akan semakin tenang.
  • Tipe antusias namun tidak efektif. Terlihat antusias di awal seperti bayi yang sangat kelaparan, bahkan terkadang sampai menjerit-jerit karena frustrasi sehingga ibu harus menenangkan si kecil berkali-kali saat menyusui. Kuncinya adalah selalu menyusui setiap si kecil terbangun sebelum ia benar-benar merasa lapar sehingga mereka menjadi lebih tenang.
  • Tipe penunda. Si kecil tampak tidak berusaha untuk menyusu atau memberi sinyal bahwa ia lapar. Ia hanya tampak acuh tak acuh hingga ASI mengalir ke dalam mulutnya. Jika dipaksa ia akan marah dan menolak. Kuncinya adalah bersabar, karena bisa saja ia sedang menyesuaikan diri dengan ‘dunia’ barunya. Jangan lelah membujuknya. Setelah beberapa saat ia akan menyesuaikan diri dengan jadwal menyusunya. Namun jika ia melewatkan jadwalnya, Anda dapat memerah ASI untuk tetap merangsang produksinya.
  • Tipe icip-icip. Si kecil suka bermain-main dengan puting Anda terlebih dahulu. Mencicipi ASI Anda lalu, menolaknya kembali. Jika diburu-buru dia akan protes. Kuncinya bersabar. Setelah beberapa menit mencoba icip-icip, ia akan mulai menyusu dengan tenang.
  • Tipe penidur. Tipe ini akan menyusu selama beberapa menit, lalu tidur beberapa menit, kembali menyusu lalu kembali tidur. Terus begitu. Tentu hal ini akan merepotkan ibu yang sibuk. Namun bayi tipe ini memang tidak bisa diburuburu. Kuncinya? Menyesuaikan diri dengan kebutuhan mereka sefleksibel mungkin. Lama kelamaan si kecil akan mengikuti satu pola yang lebih teratur.

Bisa saja si kecil Bunda tidak sesuai dengan tipe-tipe tersebut, namun Bunda perlu memahami bagaimana gaya menyusu si kecil untuk mempermudah menyesuaikan diri dengan kebutuhan mereka.

Catatan: Setiap bayi memang memiliki pola menyusu yang berbeda. Namun karena ASI lebih mudah dicerna daripada susu formula, sehingga bayi ASI umumnya minum lebih sering. Bayi baru lahir biasanya membutuhkan waktu kurang lebih 10-20 menit tiap payudara, lalu disendawakan sejenak, setelah itu berganti dengan payudara yang lain untuk lanjut menyusu.Yang terpenting bukanlah lamanya bayi menyusu, namun tepatnya posisi pelekatan mulut bayi pada payudara ibu.

“Happy Breastfeeding”

Tags:

Konten Terkait

x

Dapatkan Produk Kami di Sini: